Kita Tidak Satu Kau benar terlambat, Tuhan memang belum mengizinkan kita untuk bersama. Sebagian pesan memang hadir untuk kau baca, sadarlah kalau semua yang kita perlukan adalah komunikasi, bukan siapa yang membutuhkan lalu siapa yang mencari. Mungkin aku banyak terlalu mencari keberadaanmu yang seakan kau banyak menyibukan apa yang kau mau disana. Lihatlah siapa yang menunggumu disini dan cobalah kau pahami arti dari orang yang selama ini pernah menitikan air matanya karena terlalu banyak merisaukan dirimu. Kau tak seperti biasa hari-hari ini, aku yang terlalu banyak berfikir yang macam-macam dan kau bosan dengan kehadiranku disini. Setidaknya aku butuh lima menit untuk kau dengarkan apa yang ingin aku ceritakan, sebelum lima menit itu hadir sendirinya pada orang lain. Sejujurnya, aku merisaukan kehadiran orang lain yang kusimpan tanpa sepengetahuanmu, tak ada yang salah dalam situasi seperti ini. Hanya kita butuh dua pengertian yang seharusnya sama, kali ini kita berb
Alasan Terbaik. Apalah jarak yang hanya bisa kita artikan dengan angka, angka yang menjelaskan berapa jauhnya kamu dan aku, angka yang menjelaskan kalau pertemuan itu butuh nominal yang tidak sedikit, angka yang menjelaskan kalau sudah berapa hari, minggu, bulan bahkan tahun kita tak bertemu, dan dari sekian banyaknya angka-angka, kalau cinta yang tersimpan untukmu disana tidak butuh banyak nominal. Tat kala angka itu tak terhingga disini. Di hati. Siapa sangka, kita bisa dipertemukan dalam kondisi cinta yang ruangnya berbeda. Ini memang bukan keinginan kita, tapi dari kondisi ruang yang berbeda kita diberikan tenggat waktu yang tidak dijelaskan, tenggat waktu yang dimaksud adalah "pertemuan". Kapan kita menentukan pertemuan? Bukankah setiap rencana pertemuan hadir selalu tertunda entah itu masalah kamu disana dan aku disini, selalu ada masalah yang menunda pertemuan kita. Aku tak tak tahu ini kenapa bisa terjadi, tentunya hikmah dari semua tertundanya pertemuan